Presiden Sebut Demo Ditunggangi Aktor Politik, Siapa Dalang dan Tumbalnya?

indowin99 - 4 November, seharian Presiden melakukan blusukan ke banten untuk melihat proses pengerjaan kereta bandara Soekarno-Hatta yang rencananya sudah bisa dipakai pada bulan Juni atau Juli pada 2017 nanti.

Saat para perwakilan pendemo memaksa untuk bertemu Presiden, Jokowi yang sedang di Tangerang sempat 3 kali berkomunikasi dan memaksa untuk pulang ke Istana. Namun karena semua jalur tidak memungkinkan, maka Presiden memerintahkan Wapres Jusuf Kalla menerima perwakilan demo untuk menyampaikan aspirasinya. Sampai di sini, pertanyaan banyak orang bertanya-tanya mengapa Presiden tidak mau menemui pendemo sudah terjawab.

Namun pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa Presiden masih blusukan sementara sudah tau ada demo besar-besaran? Menurut analisa Pakar Mantan, keputusan Presiden untuk tetap blusukan adalah jawaban telak bagi semua pendemo. Presiden ingin menunjukkan bahwa beliau terus bekerja, kerja dan kerja, dan menganggap bahwa demonstrasi adalah hal yang biasa, tidak lantas mengganggu seseorang untuk bekerja. Itu pesannya. Jadi jangan salahkan pemerintah kalau para pendemo itu mengeluh susah dan sebagainya, sebab kalau susah itu bukan berdemo, tapi bekerja.

Bahwa kemudian terjadi rusuh dan sebagainya, itu di luar kontrol korlap dan pimpinan demo yang sejak awal sudah berjanji dan komitmen untuk tidak rusuh. Sehingga ini menarik untuk ditelaah karena kejadian sepanjang hari 4 November 2016 ini dapat dijawab dengan sempurna oleh Presiden Jokowi secara sempurna lewat konferensi pers:

Kita mengharagai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa hari ini dengan cara-car yang tertib dan damai.

Terima kasih kami sampaikan pada para ulama para kyai, para ustad yang telah memimpin ummatnya yang menyejukkan sehingga sampai maghrib tadi berjalan dengan tertib dan damai.,

Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politk yang memanfaatkan situasi. Sebelumnya saya telah memerintahkan Wakil Presiden untuk menerima perwakilan pengunjuk rasa yang didampingin oleh Menko Polhukam, Kapolri, Panglima TNI, Mensesneg, Menteri Agama, Seskab dan Perwakilan DPR.

Dalam pertemuan itu telah disampaikan proses hukum pada saudara Basuki akan dilakukan secara tegas dan transaparan. Oleh sebab itu saya minta para pengunjuk rasa pulang ke rumah masing ke daerah masing-masing. Biarkan aparat keamanan menyelesaikan proses penegakn hukum seadilnya

Terakhir, saya mengapresiasi kerja keras aparat keamanan yang melakukan pendekatan persuasif dalam menjaga kondisi tetap kondusif. Saya harap masyarakat tetap tenang, dan menjaga lingkungan masing-masing sehingga situasi keadaaan tetap aman dan damai.

Terima kasih.

Mendengar pernyataan singkat Presiden Jokowi, jujur saya sangat kagum. Luar biasa cara berpikir Presiden dalam mencari jalan keluar dari jalan buntu terkait Ahok. Oh ya, saya sempat geleng-geleng kepala mendengar pernyataan Presiden yang sangat akurat dan jelas.

Untuk memahaminya begini. Presiden Jokowi menyadari bahwa sebenarnya demonstrasi ini bisa berjalan damai dan tertib. Untuk itu Presiden menyampaikan terima kasih kepada kyai dan ustad yang memimpin ummatnya. Namun karena demonstrasi ditunggangi oleh aktor-aktor politik, maka terjadilah kerusuhan untuk memanfaatkan situasi, dan ini sudah tidak sesuai lagi dan di luar kendali para ustad dan kyai.

Pernyataan telah ditunggangi aktor-aktor politik ini mau tidak mau harus diterima oleh para kyai dan ulama yang berjanji untuk melakukan demonstrasi damai. Suka tidak suka, semua orang terpaksa setuju. Sebab aksi rusuh dan sebagainya itu pasti tidak sesuai dengan ajaran islam dan seruan aksi damai.

Mengapa ini penting dan saya menilainya sebagai respon sempurna? Sebab ini mematahkan argumen atau alasan-alasan bahwa demonstrasi 4 November murni menuntut keadilan dan penegakan hukum, tuntutan umat Islam, tidak ada unsur politik.

Dengan konferensi pers ini, Jokowi berhasil mematahkan banyak tokoh-tokoh politik yang kemungkinan menjadi bagian dari aktor-aktor politik yang telah menunggangi dan memiliki kepentingan, termasuk salah satunya SBY.

SBY sebelumnya menyampaikan keterangan pers panjang kali lebar penuh alay. Di sela-sela keterangannya, SBY menolak demo 4 November dikaitkan dengan politik. SBY begitu bersemangat menjelaskan bahwa demo 4 November murni karena ada tuntutan dan keinginan masyarakat. Bahkan mengatakan fitnah jika demo 4 November didanai oleh partai politik. Bagaimana bisa SBY memastikan itu fitnah? Bukankah partai politik bukan cuma Demokrat?

Ketum PKS Sohibul Iman juga sebelumnya mengatakan bahwa demonstrasi 4 November bukan gerakan politik. Kemudian mewanti-wanti bawha unjuk rasa adalah hak konstitusi warga negara untuk menyuarakan aspirasi.

Satu-satunya lawan politik Jokowi yang tidak ngotot menjelaskan bahwa demontrasi 4 November adalah hak konstitusi dan seterusnya hanya Prabowo Subianto. Satu-satunya tokoh politik yang didatangi Presiden Jokowi ke rumahnya di Hambalang dan naik kuda.



“Kita harus jaga jangan sampai ada unsur-unsur yang mau pecah belah bangsa,” kata Prabowo seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Hambalang.

Dari sini kemudian saya sadar bahwa sebenarnya Prabowo menyadari ada aktor-aktor politik yang memang sengaja ingin memecah belah bangsa, dan itu adalah bagian dari keahlian aktor-aktor politik.

Sekarang, setelah demonstrasi 4 November berlangsung rusuh dan dinyatakan langsung oleh Presiden Jokowi sudah ditunggangi oleh aktor-aktor politik, tanpa menyebut namapun semua orang tau siapa yang dimaksud Presiden Jokowi. hahaha dalam contoh cerita yang lebih sederhana, seolah-olah Jokowi, SBY dan Prabowo berada dalam satu ruangan. Kemudian terciumlah bau kentut. Tapi mendadak SBY bilang “ga ada bau kentut tuh, saya ga kentut.”

Menjawab Lebaran Kuda

Satu hal yang mungkin juga bisa dibilang sebenarnya biasa adalah pernyataan “ditunggangi aktor-aktor politik.” Namun karena ini soal hal yang sensitif dan Presiden Jokowi tidak terbiasa main tuduh secara serampangan atau bercurhat ria, maka menarik untuk menggaris bawahi setiap penggunaan katanya yang bisa jadi simbol kuat.

Sengaja saya tebalkan kata ditunggangi, sebab ini adalah simbol kata yang sangat kuat dan telak. Jika sebelumnya SBY menyinggung “Lebaran Kuda” karena sebelumnya Jokowi dan Prabowo berkuda bersama, maka sekarang giliran Jokowi menjawab dengan “ditunggangi” aktor-aktor politik. Aktor politik yang menunggangi demonstrasi tersebut tentu saja bukan aktor politik yang sudah menunggangi kuda. Muhahaha sementara aktor politik saat ini hanya ada tiga, PDIP yang diwakili Presiden Jokowi, Prabowo dengan Gerindar dan satunya….aaaasudahlah.

Bebalik pada masalah politik

Sekarang semuanya sudah terbalik. Semua berhasil dipatahkan. Tidak akan ada orang yang berani mengatakan bahwa kerusuhan pada 4 November kemarin bukan urusan politik. Sebab sudah ada kerusuhan, bakar-bakar mobil polisi bahkan upaya penjarahan pada beberapa minimarket di Jakarta. Seolah-olah ingin mengulangi apa yang terjadi pada tahun 1998. Untungnya semua berhasil diamankan, sehingga upaya-upaya memecah belah bangsa seperti yang diingatkan oleh Prabowo gagal terjadi.

Jadi proses hukum sedang berjalan, Rizieq sudah dipanggil, saksi-saksi juga sudah dipanggil. Tidak ada masalah. Yang menjadi masalah sekarang adalah aktor-aktor politik yang menunggangi demonstrasi 4 November.

Secara kasat mata, maka satu-satunya orang yang bisa dijerat dan dipermasalahkan adalah Fahri Hamzah. Meskipun dia datang dengan Fadli Zon, namun Fahri lah yang memprovokasi dan sangat bisa disebut menunggangi demonstrasi untuk kepentingan politik. Perhatikan kalimat Fahri saat orasi.

“Kita dulu demonstran 98, menginap dan sampai tahu gedung ini. Ini kan sedang darurat. (Surat) Itu teknis. Masyakarat kita yang datang kan tidak bisa nginap di hotel kan,” kata Fahri.

“Zulkifli Hasan gagal nego agar massa boleh masuk DPR/MPR. Jadi harusnya massa diizinkan masuk yang penting ada penanggungjawab. Masjid DPR cukup besar untuk menampung massa,” kata Fahri malam harinya.

Lihatlah, Fahri sangat memahami konsep demonstrasi 4 November ini. Membenarkan bahwa ini kondisinya sama atau disamakan dengan 98. Kenyataannya ada kerusuhan, ada upaya penjarahan dan seterusnya. Fahri bahkan mengupayakan agar massa menginap di DPR, seolah benar-benar ingin mengulangi kejadina 98.

Jadi, kalau Presiden Jokowi mengatakan ada aktor-aktor politik yang menunggangi demonstrasi 4 November, sampai di sini semakin tak terbantahkan. Hanya saja Fahri ini tumbal. Entah dijanjikan apa oleh dalangnya sehingga mau-mau saja mengatur, mengupayakan dan turun ke lapangan.

Efek 4 November ini seharusnya menjadi lebih mudah dari sekarang, mengingat Fahri sudah dipecat dari PKS tapi sampai sekarang masih jadi pimpinan DPR. Soal ini dulu pernah saya bahas: https://seword.com/politik/fahri-dipecat-karena-memfitnah-bohong-ingkar-dan-ngeyel/

Untuk selanjutnya tak perlu saya jelaskan, biarkan waktu saja yang menjawab. Tapi yang jelas saya setuju bahwa demonstrasi 4 November ini sudah ditunggangi oleh aktor-aktor politik. Terkait siapa dalang dan tumbalnya, saya kira semua sudah tau tanpa perlu saya sebutkan namanya.

Sumber : seword.com

INDOWIN99.COM AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA INDONESIA

+Bonus Deposit, Setiap Hari : Live Poker, Capsa Susun, Qiu-Qiu, Ceme, Blackjack, Ceme Keliling

Jadi Bandar Ceme, Jadi Bandar Blackjack (21), Jadi Bandar Capsa Susun